Senin, 29 Oktober 2012

Agar Anak dapat Bersikap Sopan dan Santun


Memiliki anak yang berperilaku sopan adalah dambaan setiap orangtua. Tentunya kita akan merasa malu jika mereka melakukan sikap yang kurang sopan terhadap orangtua maupun orang lain. Pastilah orang akan menilai kita tidak bisa mendidik anak dengan baik. Meskipun pada kenyataannya, lingkungan luar ikut andil dalam membentuk perilaku anak yang kurang sopan


Pergaulan anak dengan teman-teman yang kurang mengindahkan norma dan sopan santun juga ikut bagian dalam perubahan sikap anak. Belum lagi dengan begitu derasnya budaya barat yang masuk seiring dengan adanya globalisasi, menambah sederet permasalahan dalam mendidik buah hati. 

Mungkin anda pernah mendengar omelan dari orangtua kita dengan kalimat seperti ini, "Waktu Ayah/Ibu masih kecil rasanya tidak sebandel kamu deh, koq sekarang punya anak susah sekali diaturnya." atau "Anak sekarang koq sukanya melawan orangtua ya..." atau.... "Ayah/Ibu kalau dibilangan orangtua nurut,gak seperti anak sekarang... senang membantah.." dan masih banyak lagi ungkapan seperti itu yang keluar dari mulut orangtua kita. 

Melihat tantangan yang begitu besar, apakah orangtua menyerah dengan keadaan di atas?
Usaha apa saja yang dapat dilakukan oleh orangtua agar anak dapat bersikap sopan dan santun?
  1. Mulai dari yang sederhana. Membiasakan anak untuk mengucapkan kata "tolong", "maaf" dan "terima kasih." Ucapkan kata tolong ketika kita sedang meminta bantuan dan mengucapkan terima kasih jika si kecil melakukan sesuatu untuk kita. Jangan pernah segan untuk minta maaf jika memang kita bersalah. Jika anak terbiasa mengucapkan tolong, terima kasih dan maaf dalam kehidupan sehari-hari ini akan menjadi kebiasaan yang baik untuknya.
  2. Sosio drama atau bermain peran. Setiap anak pasti senang bermain peran bersama teman-temannya. Pernah kan kita melihat, anak kita sedang bermain ibu-ibuan, masak-masakan atau jual beli bersama teman sebayanya? Ini adalah fase perkembangan yang dilalui oleh setiap anak. Untuk mendidik anak memiliki perilaku yang sopan, bisa juga dengan cara bermain peran. Bagaimana caranya? orangtua ikut bermain peran bersama dengan anak. Selain dapat menghibur hati dan mengakrabkan hubungan orangtua dengan anak juga dapat menanamkan nilai-nilai kesopanan pada diri anak. Ketika kita ingin mengajarkan tentang adab bertamu maupun menerima tamu, kita dapat bermain peran sebagai tamu dan si anak menjadi tuan rumahnya, demikian sebaliknya kita menjadi tuan rumah dan si anak menjadi tamunya. Kita buat skenario tentang situasi orang yang sedang bertamu. Bisa kita buat ceritanya ada tamu yang sopan dan ada tamu yang tidak sopan. Setelah anak bermain peran, kita dapat mendiskusikan jalan ceritanya dan anak memberikan pendapat.
  3. Ingatkan jika anak lupa. Pembentukan sikap dimulai dari balita sampai usia sekolah dasar. Jangan pernah putus asa dan bosan untuk mengingatkan dan terus mengingatkan ketika anak menunjukkan sikap yang kurang sopan.
  4. Beri pujian. Jika anak berlaku sopan ketika bertamu atau mempersilakan tamu yang datang ke rumah, jangan pelit untuk memuji atau memberikan penghargaan terhadap sikap anak yang telah menunjukkan sikap yang terpuji.
  5. Menjadi contoh yang baik buat anak kita. Ada pepatah mengatakan "Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga." Artinya kurang lebih seperti ini, "Sikap dan perbuatan orangtua pasti tidak berbeda jauh dengan anaknya." Betul tidak?
Melihat tantangan dan masukan negatif dari luar hendaknya orangtua perlu membangun dasar yang kuat pada diri anak terutama dari lingkungan keluarga. Mengajarkan anak untuk berperilaku sopan dimulai dari lingkungan keluarga, bahkan semenjak anak lahir. Setiap anak adalah peniru yang ulung. Oleh karena memiliki sifat peniru inilah, orangtua perlu menjadi model yang baik untuknya. Bagi anak-anak yang masih kecil mereka akan meniru semua perilaku orangtuanya, baik perilaku kita yang baik maupun yang kurang baik. Selain memberikan contoh yang baik, perlu juga membekali mereka dengan pengetahuan dan tidak pernah bosan untuk memberikan nasihat agar ia bersikap sopan kepada siapapun. Jika sikap sopan dan santunnya telah terbentuk sejak kecil, Insya Alloh sikap ini akan terbawa sampai ia dewasa dan dampaknya bukan saja dirasakan oleh orang lain tetapi akan dirasakan oleh dirinya sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar