Selasa, 30 Oktober 2012

Surat untuk Ayah Bundaku

Ayah... bunda...

Kalian suruh-suruh aku sholat, tapi mengapa engkau sendiri tak menjalankannya?
Kalian bilang... aku harus jujur, tapi mengapa kau suruh aku berbohong mengatakan bahwa dirimu sedang tidak ada di rumah saat temanmu datang?
Kalian panggilkan guru ngaji untukku, mengapa kalian malah menonton televisi dengan volume yang sangat keras. Itu sangat menganggu sekali ayah... bunda...
Kalian pakaikan aku jilbab, tapi mengapa pakaian bunda begitu seksinya...
Kalian perintahkan aku untuk cium tangan kepadamu... tapi ayah... bunda... sering aku melihat  ayah bunda tak melakukan itu kepada nenek dan kakek.
Kalian menasehati aku untuk menghargai orang lain, tapi  mengapa ayah bunda suka marah-marah sama pembantu di rumah?
Kalian suruh aku belajar... belajar dan belajar sampai aku pingin muntah mendengar perintahmu. Tapi mengapa kalian tak pernah belajar menjadi orang tua yang baik...

Ayah... bunda.....

Maafkan kalau aku jadi anak pembangkang
Maafkan aku jika aku hanya melakukan perintahmu  saat kebetulan kau sedang ada di rumah
Maafkan aku kalau  seringkali menggerutu di dalam hati saat diberi nasihat.
Aku tak butuh kata-kata.
Yang aku butuhkan adalah contoh, suri tauladan, uswah dan entahlah isitlah apa lagi.

Ayah...... Bunda.....

Mengapa kau selalu marah padaku kalau nilaiku jelek. Padahal aku sudah belajar dan berusaha menjawab dengan benar.
Mengapa kau suka banding-bandingkan aku dengan saudaraku atau dengan anak teman-teman kalian. Aku adalah aku... aku ga suka kalau ayah bunda membandingkan aku dengan yang lainnya.
Mengapa kemarahanmu langsung meledak untuk kesalahanku yang kecil?. Aku kan masih kecil, wajar bukan kalau aku melakukan kesalahan?
Mengapa aku harus les ini les itu? Aku lelah.... aku cape.... dengan pelajaranku di sekolah. Kepalaku rasanya mau pecah.
Mengapa kau sering pulang larut malam....Begitu sibukkah? sampai melupakan aku anakmu.  Seringkali aku ketiduran menunggu kalian pulang... aku kesepian, aku ingin kalian berdua berada disampingku.
Mengapa pertanyaanmu seputar... sudah belajar belum?... sudah makan belum?... sudah mandi belum?...Padahal aku ingin kau menanyakan tentang aku lebih dari itu.
Mengapa kau sering memaksaku untuk pilihan yang tak ku sukai? Beri aku kesempatan untuk memilih sesuai dengan kata hatiku.
Mengapa kau selalu menganggap aku anak kecil? Lihatlah tubuhku sudah semakin  besar, aku ingin diperlakukan sebagai anak besar.
Mengapa kau seringkali lebih asyik dengan Black Berrymu, berlama-lama di laptopmu, berlama-lama menerima telepon dari temanmu  dibandingkan bermain dengan aku.
Mengapa aku diantar dan dijemput ke sekolah hanya dengan sopir?  Aku iri melihat teman-temanku yang diantar jemput sama orang tuanya.

Ayah... bunda...

Apa yang kalian inginkan di dunia ini?
Aku... materi... atau karir kalian?
Apakah aku  hanya sekedar pelengkap hidup kalian?
Memangnya aku ini robot yang hanya sekedar menjalankan perintah
Aku ingin kau mengerti tentang aku....
Aku ingin perhatian....
Bukan sekedar materi...
Aku ingiin kau sisihkan sedikit saja waktumu untukmu...
Sedikit... tidak banyak..


Ayah.... Bunda

Bisakah?

0 komentar:

Posting Komentar