Syair Kehidupan
Ammar seorang lak-laki yang berbadan kekar
Dia mendambakan seorang wanita yang penyabar
Lalu Ammar minta kepada ustadz Umar
Untuk jadi mak comblang antara dirinya dengan si Sekar
Di sebuah mushalla di padang yang datar
Berta'aruflah Ammar dengan si Sekar
Ditemani oleh ustadzah Hani dan ustadz Umar
Bertemunya mereka cuman sebentar
Si Ammar datang bukan untuk wakuncar
Seperti orang-orang muda yang punya pacar
Tapi dia datang untuk melamar
Cinta bersemi bak bunga yang sedang mekar
Di jambangan ada bunga mawar
Di dalamnya diisi air tawar
Setelah mengajukan sebuah mahar
Pulanglah Ammar diantar Sekar sampai luar pagar
Sungguh Ammar laki-laki yang pintar
Memilih gadis muda yang masih segar
Kebahagian mereka saling terpancar
Dengan cincin kawin yang sudah melingkar
Si Ammar pulang kerja hampir terkapar
Disambut istri dengan wajah berbinar-binar
Hilangnya semua rasa lelah dan lapar
Karena dipijat Sekar di dalam kamar
Si Sekar rajin ibadah, kecantikannya tak pernah pudar
Kepada suami tak pernah kurang ajar
Kepada anak berlaku kasih dan tak pernah kasar
Jadilah mereka anak yang shaleh dan pintar
Halilintar terdengar menggelegar
Menghibur anaknya tak boleh gentar
Mendengar ayat-ayat Allah hati bergetar
Berharap keimanan tak pernah pudar
Perekonomian mereka sedang sukar
Sekar selalu qonaah dan berusaha tegar
Karena Alloh bersama orang yang sabar
Dan dijadikannya ini bahan buat belajar
Suatu hari Ammar berkelakar
Saat bercermin barulah ia sadar
Badan yang dulu langsing kini sedikit melar
Wajah yang oval kini terlihat bundar
Janganlah Wahai suami membuat makar
Agar tak ada amarah yang terbakar
Cinta ini harus tetap mekar
Agar semakin kuat seperti akar
0 komentar:
Posting Komentar