Sabtu, 10 November 2012

Puisi untuk Pahlawanku


10 November yang silam Bung Tomo mengobarkan semangat "Merdeka atau Mati"
Berjuang sampai titik darah penghabisan sampai tak bernyawa lagi
Mohammad Toha gugur sebagai pahlawan sejati
Merenggang nyawa pada bandung lautan api

Pejuang muslim berjihad  dengan pekikan takbir
Menunggangi kuda dengan kalimatullah "Allahu Akbar"
Musuh-musuh pahlawanku hatinya bergetar
Menghunuskan pedang sampai musuh terkapar

10 November yang lalu, rakyat bersorak-sorai
Perobekan bendera 3 warna, milik kompeni yang sangat keji
Pahlawanku bergerak serentak membela bumi pertiwi
Mulai dari perang diponegoro sampai perang paderi

Wahai pahlawanku semoga engkau tak bersedih hati
Melihat kelakuan pemimpin sekarang ini
Para perampok berpakaian parlente dan berdasi
Negeri ini populer di seluruh dunia dengan praktek korupsi

Negeri ini kunamakan negeri gradasi
para pejabat pengemban amanat rakyat mobilnya suka gonta-ganti
Sementara rakyatnya cukup puas makan dengan ikan asin dan sambel terasi
Bahkan dengan congkaknya mereka pesiar ke luar negeri

Pahlawanku, janganlah kau bersedih hati
Melihat keadaan pemuda dan pemudi
Pemudanya suka berbuat tawuran mencari mati
Pemudinya sudah berani menjajakan diri
Karena bapak pejabat dengan mudahnya melegalisasi prostitusi

Pahlawanku, jangan engkau bersedih hati
Aku pun sebenarnya ingin segera pergi
Bukanlah berarti aku tak cinta negeri ini
Tapi kebobrokan bangsa sudah di ambang tepi

Pahlawanku, janganlah kau bersedih hati
Para kuruptor dan bandar narkoba bak ladang surga di negeri ini
Bandar narkoba dengan gampangnya dikasih grasi
Sedangkan para koruptor hanya sebentar saja berada di sel besi

0 komentar:

Posting Komentar