Sabtu, 03 November 2012

Kisah Seorang Gadis yang Bernama Murung Beruntung

Syair Agama


Sepanjang hari langit terlihat mendung
Terdengar seorang gadis sedang bersenandung
Duduk ia seorang diri sambil merenung
Tentang dirinya yang sedang mengandung

Wajahnya sedih dan terlihat murung
Ditinggal pacarnya yang tak tau diuntung
Sekarang keluarganya ikut menanggung
Rasa malu tak tanggung-tanggung

Tahu anaknya sedang mengandung
Ayahnya meninggal terserang jantung
Menangislah ia meraung-raung
Penyesalan tak pernah berujung

Keluarga gadis kini berkabung
Melihat ayahnya sedang diusung
Menuju pemakaman umum yang ada di Parung
Bersiap diri amalnya dihitung

Si gadis semakin bingung
Ia berjalan terhuyung-huyung
Hampir saja ia tersandung
Menahan tubuhnya yang sedang limbung

Kini tibalah si gadis di pondok betung.
Dilihatnya pohon ingin leher digantung.
Jika tak ingat amalan dunia pasti di hitung.
Matilah ia bersama anak yang dikandung.

Si gadis sungguh beruntung.
Maut tak jadi berkunjung.
Kalaulah jadi ia berkunjung.
Mungkin jasad si gadis sudah banyak belatung.

Si gadis bertaubat lalu berkerudung.
Dijualnya seuntai kalung.
Untuk dibelikan baju berkurung.
Hanya kepada Allohlah Ia berlindung.

Harapan dan doa tleah ia gantung.
Hanya pada Alloh ia bergantung.
Tak ingin ia seperti katak dalam tempurung.
Miskin agama hidupnya jadi terkungkung.

Sekarang Ia mengaji di Pondok Pucung.
Punya kenalan juragan sarung.
Si juragan punya anak sulung.
Laki-laki sholeh berhidung mancung.

Juragan sarung datang berkunjung.
Mau melamar anaknya dengan gadis yang sedang beruntung.
Dibawakannya kerang berkarung-karung.
Disajikan oleh si gadis pakai nasi dan cah kangkung.

Hei kawan, ini bukan kabar burung.
Si gadis menikah bermaharkan gelang dan kalung.
Sungguhlah kalian akan beruntung.
Jika Alloh, satu-satunya tempat bergantung


# Mudah-mudahan ada manfaatnya. Yang mau copas silakan, asalkan tulis sumbernya ya..

0 komentar:

Posting Komentar